Unsur alam layaknya kayu tetap menjadi favorit banyak orang untuk menghias hunian di sedang maraknya desain modern dan futuristik. Warna dan corak kayu yang khas menambahkan kesan hangat tetapi tetap estetik pada bangunan. Kayu sebagai perabot termasuk benar-benar enteng dipadu padankan dengan berbagai jenis desain interior.
Namun untuk memaksimalkan penggunaan kayu pada ruangan, diperlukan jenis kayu yang pas agar cocok dengan keperluan dan tidak enteng rusak. Kira-kira apa saja ya jenis kayu yang cocok untuk furnitur?
Yuk segera lihat artikel ini untuk melacak menyadari jenis-jenis kayu dan juga keunggulannya lewat pembahasan berikut:
- Jenis-Jenis Kayu di Indonesia
- Karakteristik Kayu Berdasarkan Jenisnya
- Jenis Kayu yang Bagus untuk Furnitur
- Keunggulan dan Kekurangan Kayu Berdasarkan Jenisnya
Jenis-Jenis Kayu di Indonesia
Indonesia sebagai negara tropis dianugerahi hutan hujan yang luas dengan beragam jenis pohon di dalamnya.
1. Kayu Mahoni
Pohon mahoni banyak ditemukan di area tropis dan memiliki ciri khas warna merah kecokelatan yang cantik. Dibandingkan dengan jati, harga kayu mahoni sebetulnya lebih murah tetapi enteng terserang rayap dan rentan pada perubahan cuaca agar disarankan digunakan untuk interior rumah.
2. Kayu Jati
Jenis kayu setelah itu yang bisa ditemukan di Indonesia adalah jati. Memiliki mutu kayu yang benar-benar bagus, jati bisa menambahkan kesan mewah dan megah pada hunian. Jenis pohon jati umumnya enteng ditemukan di area dataran rendah maupun tinggi dengan suhu 27 hingga 36 derajat celcius.
3. Kayu Pinus
Sering disebut termasuk dengan kayu jati belanda, jenis kayu ini banyak ditemukan di area Sumatera. Awalnya penggunaan nama Belanda sebab pada zaman penjajahan, orang Belanda kerap pakai jenis kayu ini untuk membungkus paket. Sementara itu, berasal dari segi bobot, kayu pinus lebih enteng dan memiliki serat kayu yang halus.
4. Kayu Kelapa
Pohon kelapa dikenal sebagai pohon seribu guna sebab nyaris tiap tiap bagiannya bermanfaat. Selain membuahkan buah yang lezat, kayu kelapa bisa dimanfaatkan sebagai material rumah. Namun tidak bisa sembarangan, cuma kayu berasal dari pohon yang berusia lebih berasal dari 60 th. yang bisa digunakan.
5. Kayu Meranti Merah
Di Indonesia, kayu meranti merah lumayan tenar dipakai sebagai material bangunan sebab lumayan kuat dan awet. Ada dua jenis kayu meranti yang bisa dipilih yaitu meranti merah tua dan layu meranti dengan warna merah muda.
6. Kayu Kamper
Sesuai namanya, kayu kamper memiliki aroma khas yang wangi. Selain itu ciri khas kayunya adalah memiliki serat dengan tekstur halus dan kuat berasal dari serangan serangga. Kayu kamper cocok digunakan sebagai material pembuat pintu dan jendela sebab awet dan harganya lumayan terjangkau.
7. Kayu Merbau
Jika ingin kayu dengan kemampuan yang nyaris setara dengan kayu jati, kayu merbau jawabannya. Dengan harga yang lebih murah, kayu merbau tahan pada serangga dan cuaca ekstrem agar tidak enteng berkurang bahkan retak.
8. Kayu Sonokeling
Terakhir, jenis kayu di Indonesia yang banyak dimanfaatkan untuk membangun tempat tinggal dan perabot adalah sonokeling. Sayangnya cara pengembangbiakan kayu sonokeling lumayan sukar sebab pakai akar agar lebih banyak ditemukan tumbuh liar di hutan rakyat dan kawasan hutan negara.
Itulah berbagai jenis kayu di Indonesia yang wajib Anda tahu. Agar nantinya kalau Anda ingin membeli furnitur atau membangun rumah, Anda tidak tidak benar pilih.
Karakteristik Kayu Berdasarkan Jenisnya
1. Kayu Mahoni
- Mampu tumbuh hingga ketinggian 40 meter
- Diameter pohon bisa menggapai 1,2 meter
- Kayu mahoni memiliki banyak simpul, tidak berbanir, dan lurus
- Saat muda, kulit pohon mahoni berwarna abu-abu terang
- Kulit kayu beralih hitam dan dangkal dikala pohon menggapai umur tua
- Bentuk daun mahoni kompleks layaknya bulu dengan permukaan yang sedikit tebal
- Menghasilkan bunga dan buah di umur 7 hingga 8 tahun
2. Kayu Jati
- Jenis pohon yang berganti daun dan tumbuh hingga ketinggian 50 meter
- Diameter pohon jati bisa menggapai lebih berasal dari 1 meter
- Bentuk kayu tidak melengkung, retak, dan beralih hitam dikala bersinggungan dengan logam
- Memiliki minyak alami untuk menjaga kayu berasal dari air, kerutan, pecah, dan retak
- Pertumbuhannya lambat dengan germinasi kurang berasal dari 50 persen
3. Kayu Pinus
- Memiliki ciri khas warna yang terang krem keputihan
- Alur kayu sama dengan pohon jati
- Jenis kayu lunak atau soft wood
- Serat kayu lebih halus
- Membutuhkan banyak sinar matahari agar tumbuh dengan sempurna
- Mampu bertahan hidup di nyaris semua jenis tanah
4. Kayu Kelapa
- Daya tahan rendah pada air
- Serat kayu kasar dan membuahkan serpihan kayu yang tajam
- Kayu enteng melenting dan beralih warna pas basah
- Membutuhkan banyak air untuk proses pertumbuhan agar wajib pas lama untuk mengeringkan kayunya
- Daun berupa panjang dan runcing di ujungnya
5. Kayu Meranti Merah
- Memiliki ikatan serat antar kayu yang baik
- Kayu meranti berwarna merah kecokelatan dengan garis putih resin di pada serabut dalamnya
- Mudah dikeringkan sebab cuma mempunyai kandungan lebih kurang 15 prosen air
- Setelah dikeringkan, tingkat kemampuan kayu makin tambah dan anti rayap
6. Kayu Kamper
- Kandungan air rendah cuma lebih kurang 15 persen
- Serat atau urat kayu memiliki pola lurus dan sedikit bergelombang
- Tekstur merasa kasar pas diraba
- Warna kayu cokelat terang nyaris sama dengan kayu mahoni
- Memiliki aroma khas
7. Kayu Merbau
- Memiliki bobot yang berat dan tingkat kekerasan kayu yang tinggi
- Relatif tahan pada berbagai cuaca
- Tidak enteng retak dan susut sebab takaran air di kayu cuma 15 persen
- Mampu tumbuh hingga ketinggian 50 mtr. dengan diameter 1,6 hingga 2,5 meter.
- Bentuk daun bergelombang di sisinya
8. Kayu Sonokeling
- Jenis kayu keras dengan bobot berkisar 0,77 hingga 0,86
- Alur pada kayu beragam, tersedia yang lurus dan bergelombang
- Inti pohon berwarna cokelat kehitaman atau loreng terkait kondisi kayu
- Budidaya pohon sonokeling banyak dilaksanakan di wilayah Jawa
- Kayu anti rayap dan jamur
Jenis Kayu yang Bagus untuk Furnitur
1. Kayu Jati
Menjadi jenis paling tenar sebab dikenal akan kekuatannya, kayu jati kerap diincar untuk diolah menjadi aneka furnitur layaknya lemari dan meja. Kandungan minyak dalam kayu jati menaikkan kekuatannya agar perabot tidak enteng rusak.
2. Kayu Mahoni
Alternatif tak hanya jati untuk furnitur adalah kayu mahoni. Untuk diolah menjadi aneka mebel, kayu wajib berukuran di atas 30 cm sebab strukturnya lebih stabil dan tidak enteng menyusut. Namun hati-hati sebab kayu jenis ini enteng terserang hama agar sebaiknya rendam di cairan anti hama sebelum saat digunakan.
3. Kayu Merbau
Kayu merbau kerap diincar sebagai alternatif kayu jati sebab harganya lebih murah tetapi memiliki kemampuan yang kurang lebih sama. Selain itu warna yang beragam merasa berasal dari cokelat kemerahan, abu kecolekatan, hingga kuning kecokelatan nampak menarik kalau diolah menjadi aneka furnitur penghias rumah.
4. Kayu Meranti Merah
Dibandingkan jenis lainnya, kayu meranti merah bisa dikatakan nyaris sempurna sebab enteng dikeringkan dan anti rayap agar cocok digunakan sebagai perabot layaknya meja makan dan kursi. Selain itu kayu meranti merah termasuk bisa dimanfaatkan sebagai parket lantai, railing tangga, hingga rangka atap.
5. Kayu Trembesi
Jenis pohon trembesi tumbuh relatif cepat dan bisa hidup di alam yang minim air atau panas. Sayangnya sesudah dipotong, kayu tidak kembali kuat diletakkan di luar ruangan agar kalau dijadikan perabot sebaiknya simpan di dalam tempat tinggal saja ya.
6. Kayu Sungkai
Jenis kayu sungkai banyak dipilih sebagai furnitur sebab karakternya yang kuat untuk penggunaan dalam ruangan. Biasanya jenis kayu ini diolah menjadi konstruksi rangka atap, jendela. Sampai veneer atau lembaran kayu.
7. Kayu Mindi
Terakhir, tersedia kayu mindi yang banyak digunakan perajin mebel jepara untuk memicu furnitur. Agar tahan pada rayap, sebelum saat diolah kayu akan direndam dalam cairan anti hama. Setelah itu kayu wajib dipastikan benar-benar kering agar tidak enteng pecah. Jika tertarik pakai kayu ini, sebaiknya hasil perabot yang udah dibikin diletakan dalam ruangan sebab cii-ciri kayunya yang tidak sekuat jati atau mahoni.
Keunggulan dan Kekurangan Kayu Berdasarkan Jenisnya
Jenis Kayu | Keunggulan | Kekurangan |
Kayu Jati | Tahan lamaTahan terhadap benturanTerdapat guratan serat yang bagus dan menonjol | Harga relatif mahalTidak cocok menggunakan finishing solid warna terang |
Kayu Mahogani | Kayu lebih ringanHarga lebih murah dibandingkan kayu jatiCocok menggunakan warna solid sebagai finishing | Mudah diserang hama jika sejak awal tidak ditangani dengan baikSerat kayu tidak sekuat jenis jati |
Kayu Jati Belanda | Harga relatif lebih murahSerat batangnya menonjol dan terlihat indah | Kurang kuatMemiliki kandungan minyak alami yang sangat tinggi |
Kayu Sungkai | Cocok dilapisi dengan finishing berwarna naturalSerat kayu bagus dan cukup menonjol sehingga bagus diolah menjadi furnitur minimalis | Permukaan kayu cenderung kesatTidak sekuat kayu jati dan mahoni namun lebih baik dibandingkan jati belandaTidak cocok diolah menjadi perabot eksteriorKurang cocok menggunakan warna solid untuk finishing |
Kayu Trembesi | Cocok dibentuk menjadi patung/karya seni berukuran besarSerat kayu mirip kayu jati, kuat dan bagus | Mudah pecahMudah diserang hamaTidak terlalu kuatKurang cocok untuk penggunaan di luar ruangan |
Kayu Mindi | Memiliki warna natural yang indah, cocok untuk mebel minimalisSerat kayu bagus | Mudah melengkungMudah pecahMudah terserang hamaTidak cocok untuk luar ruanganTidak cocok untuk finishing dengan warna solidHarga mirip dengan jenis mahoni |